SINAU BARENG KOIN NU MWCNU PAGERWOJO DI MWCNU KALIDAWIR


Hari Senin 18 Nopember 2019, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kalidawir kedatangan tamu lagi dari MWCNU Pagerwojo Tulungagung terkait dengan ingin mengetahui lebih jauh tentang Koin NU yang sudah berjalan di wilayah MWCNU Kalidawir. Sudah beberapa kali ini memang MWCNU Kalidawir sudah menerima beberapa kunjungam tamu untuk belajar koin NU. Diantaranya yakni dari MWCNU Turen Kabupaten Malang, Kecamatan Sendang, Tanggunggunung, Gondang, dan Kedungwaru.
Tim dari MWCNU Pagerwojo ini sebanyak 12 personil dengan mengendarahi dua mobil diterima secara langsung oleh Jajaran Pengurus MWCNU Kalidawir bersama jajaran pengurus UPZIS NU CARE - LAZISNU MWCNU Kalidawir. Tepat pukul 20.00 WIB acara sinau bareng ini dibuka oleh Ketua UPZIS NU CARE - LAZISNU MWCNU Kalidawir Budairi Arif, S.E. beliau menyampaikan bahwa dalam kurun waktu hampir 2 tahun ini MWCNU khususnya UPZIS NU CARE - LAZISNU MWCNU Kalidawir terus berbenah untuk mmberikan pelayanan Koin NU secara maksimal. Kurang lebih 12.000 kotak koin sudah diedarkan dimasyarakat di 17 ranting se Kecamatan Kalidawir.
Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah MWCNU Kalidawir Drs. H. Suja’i Habib, M.M menyampaikan bahwa keberadaan koin NU di Kecamatan Kalidawir sudah berjalan hampir 2 tahun atau tepatnya 19 putaran. Kegiatan Koin NU ini di laporkan secara terbuka dalam acara rutinan muslimat yang biasanya dihadiri tidak kurang dari 4000 jamaah muslimat dan diadakan setiap selapan sekali. Koin NU yang dilakukan di Kalidawir ini mengikuti apa yang sudah digariskan oleh KH. Ma’ruf Islamudin di PCNU Sragen Jawa Tengah. Sudah tiga kali MWCNU Kalidawir belajar sistem dan administrasi Koin NU ini ke Sragen bersama dengan raning dan tim UPZISNU Ranting Se Kecamatan Kalidawir. Belaiu juga mengutip dawuh KH Ma’ruf Islamudin bahwa kalau pengen belajar Koin NU harus sama dengan yang digariskan dalam aturan Koin NU, kalau tidak (tidak mngikuti aturan) tidak akan berhasil menjalankan koin NU.
Di Kaidawir ada beberapa petugas yang disiapkan memang untuk mengawal Koin ini agar bisa semaksimal mungkin. Tim tersebut yaitu:
1. Tim Da’i.
Tim ini bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan pentingnya berinfaq khususnya dalam koin ini. Tim ini yang bertugas menyentuh hati warga NU dengan dalil-dalil ‘aqli maupun naqli serta sentuhan-sentuhan ruhani agar tergerak hatinya untuk suka bergerak di Koin NU.
2. Tim Pendamping
Tim ini bertugas untuk memberikan pendampingan dan adukasi kepada Pengurus UPZISNU ranting dan juga tim pengambil Koin terkait sistematika pengadministrasian Koin NU.
3. Pengurus UPZISNU Ranting
Tim ini adalah yang mengurusi Koin Nu ditingkat ranting, yang menerima uang yang masuk dari tim pengumpul koin NU. Selanjutnya Tugas tim ini adalah melaporkan hasil dana koin ke pengurus UPZIS NU CARE - LAZISNU di tingkat Kecamatan.
4. Tim Pengumpul dana Koin
Tim ini bertugas mengumpulkan koin NU dari masing-masing rumah membuka dan mengumpulkan koin untuk selanjutnya dihitung di tingkat ranting.
Sambutan berikutnya dari Ketua Tanfidziyah MWCNU Pagerwojo K. M.Badrul Munir, S.Ag mengatakan bahwa terkait koin NU, tim dari MWCNU Pagerwojo ini masih awam dan butuh pencerahan untuk menjalankan Koin NU disana. Arahan dari tim UPZIS NU CARE - LAZISNU MWCNU Kalidawir untuk berjalannya koin di Pagerwojo, diharapkan bisa di transfer di Pagerwojo agar pelaksanaannya nanti bisa maksimal.
Selanjutnya adalah arahan dari Koin NU yang disampaikan oleh Ahmad Ariful Mustaqim Wk. Sekretaris MWCNU Kalidawir. Dalam paparannya mengungkapkan tentang ihwal keberadaan Koin NU yang merupakan geneologi dari keberadaan Koin NU di Sragen. Dalam menjalankan Koin NU ini, tata aturannya MWCNU Kalidawir mengikuti mekanisme yang sudah ditata sedemikian rupa oleh Tim Koin NU Sragen di bawah asuhan KH. Ma’ruf Ismaludin. Tata aturan yang diterapkan diantaranya yakni :
1. Kotak yang harus ada tulisan NU, kode huruf sesuai Abjad dan sesuai nama desa, serta kode angka jumlah kotak yang beredar. Selain itu kotak koin juga dibuat dengan ukuran 9 cm.
2. Filosofi yang dibangun dari Koin NU ini bukan artinya KOIN NU dimaknai sebagai “uang receh”, tapi makna dari Koin NU ini adalah “Kotak Infaq”sehingga bukan hanya uang logam saja yang bisa dinfaqkan, tapi juga uang kertas juga bisa.
3. Alur pengumpulan Koin NU ini adalah dimulai dari Tim Pengumpul koin di masing-desa mengumpulkan hasil koin dari rumah-rumah terus di hitung bersama di tingkat ranting bersama UPZISNU Ranting, selanjutnya di setorkan dan dilaporkan ketika waktu selapanan Muslimat.
4. Dana Sosial Koin NU diwujudkan dalam bentuk ;
a. Pembangunan aula gedung NU Kalidawir
b. Pendistribusian air bersih 18 truk tangki ke 4 desa terdampak kekeringan
c. Membantu pembiayaan kegiatan-kegiatan banom
d. Permodalan bergulir Kambing, dan juga ikan
e. Bantuan air minerial setiap warga yang meninggal
f. Membuka toko usaha UPZISNU diranting
Sambutan berikutnya dari Tim Da’i disampaikan oleh K. Asrori, beliau menyampaikan tentang bagaimana mengambil hati masyarakat agar gemar untuk ber infaq. Butuh waktu panjang untuk mempersuasi masyarakat khususnya di Pagerwojo agar bisa tertarik untuk berderma dalam bentuk infaq koin ini. Praktiknya di Kalidawir, Tim Da’i yang dibentuk oleh MWCNU Kalidawir ini keliling untuk memberikan pencerahan kepada warga NU sebagaimana kewilayahannya untuk memberikan wawasan kepada warga NU agar gerakan NU di Kalidawir ini bisa masiv dan bisa berjalan dengan baik. Alangkah banggannya warga NU Jika Koin NU ini bisa berjalan menyeluruh secara nasional, maka niatan kemandirian ekonomi NU menjelang 1 abad ini bisa tercapai.

Diakhir acara, Tim dari MWCNU Pagerwojo meminta contoh model kotak koin NU dari Kalidawir untuk dijadikan contoh pembuatan kotak koin di Kecamatan Pagerwojo. karena spesifikasi kotak Koin NU Kalidawir ini sama dengan spesifikasi kotak yang ditetapkan oleh aturan Kotak koin dari Sragen. 







Komentar

Posting Komentar