Ahad 15 Maret 2020 Gedung NU MWC NU Kalidawir menjadi ramai lagi dengan adanya rangkaian acara MADINU (Madarah Da'i Nahdlatul Ulama). Kegiatan ini merupakan kolaborasi kerja LDNU (Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama) MWC NU Kalidawir dan juga PAC GP Ansor Kalidawir dengan mengambil tema "Mencetak generasi dakwah milenial dan berakhlakul karimah".
Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan wawasan para da'i dan juga da'iyyah yang ada di Kecamatan Kalidawir. Kurang lebih 150 peserta yang tersebar di 17 Ranting se Kecamatan Kalidawir secara antusias mengikuti program ini sampai selesai di dentang 13.30 Wib.
Dua materi yang disampaikan membius para peserta sehingga membuat peserta tidak bergeser dan genap sampai akhir acara. Materi pertama disampaikan oleh Drs. Imam Ngisom, M.Pd. yaitu tentang menjadi MC (Master of Ceremony) yang baik. Materi ini menarik karena beliau selain sebagai Pengawas Pendidikan dilingkungan Dinas Pendidikan juga sebagai ahli kawakan dalam hal condro manten (MC manten dalam logat jawa). Peserta diarahkan untuk menjadi MC atau pembawa acara yang baik di desanya masing-masing. Beliau memberikan trik dan teknik bagaimana menjadi pembawa acara yang mumpuni dan bukan asal-asalan ketika di panggung. Perlu adanya penguasaan panggung dan juga penguasaan materi dan metode menjadi seorang pembawa acara (MC) agar elegan dipanggung.
Berikutnya, materi ke 2 disampaikan oleh Dr. M. Muntahibun Nafis, M.Ag. beliau adalah Dosen di Fakultas Dakwah IAIN Tulungagung. Selain itu, beliau juga pendiri dari Pusat Study Pesantren di IAIN Tulungagung dan juga sangat aktif menulis. P Nafis begitu beliau disebut mengetengahkan bahwa strategi da'wah melalui cara-cara yakni da'wah bi al lisan, bil hal, serta bil qolam. Di era digital kita harus bisa mewarnai, terutama da'wah bil qolam sicontohkan dengan melalui tulisan baik di Facebook, whatsApp, Instragam, blog ataupun juga youtube. Konten-konten yang ada perlu diisi dan dikembangkan oleh kita semua para da'i ini, karena banyak masyarakat kita yang belum tahu bagaimana konten yang tepat untuk mencari keilmuan agama, karena jika salah mengambil sumber konten maka bisa terjerumus pencarian kepada kelompok-kelompok di luar NU yang lebih aktif mengisi konten-konten dakwah yang provokatif.
Beliau juga mengatakan bahwa bahwa sebagai seorang da'i harus menguasai materi dan menyesuaikan dengan audien yang dihadapi. Karena masyarakat yang beragam tidak semuanya bisa di samakan materi dakwahnya. Diakhir sesion beliau menutup dengan pantun yang kami dapat teksnya dari salah satu peserta aktif yang hadir Madinu Kemarin. Baitnya kurang lebih sebagai berikut;
Yang kumau santri yg ramah
bukan yang marah
Yang kumau santri yg merangkul
Bukan yg mukul
Yang kumau santri yg mengajar
Bukan yg kurang ajar
Yang kumau santri yg bijak
Bukan yg menginjak nginjak
Yang kumau santri yg rajin mengaji
bukan yg suka mencaci
Yang kumau santri yg tangguh
Bukan yg suka gaduh
Yang kumau santri yg teduh
Bukan yg nuduh
Yang kumau santri yg sabar
Bukan yg suka membakar
Yang kumau santri yg ihlas
Bukan yg pemalas
Yang kumau santri yg menghargai
bukan yg melulai
Yang kumau santri yg romantis
Bukan yg cengeng dan suka menangis
Yang kumau santri yg suka membaca
Bukan yg suka mencerca
Yang kumau santri yg berkarya
bukan yg sok kaya
Yang kumau santri yg hebat
bukan yg merasa terhebat
Yang kumau santri yg luas
bukan seperti hewan buas
Yang kumau santri yg kuwat tirakat
bukan yg suka melaknat
Yang kumau santri yg selalu tabayun
Bukan yg suka menyebarkan berita hoak akirnya bibirnya mayun
Yang kumau santri yg suka sholawatan
Bukan yg youtuban
Yang kumau santri yg pengajian
Bukan yg watsapan
Yang kumau santri yg punya guru
Bukan gogle melulu
Yang kumau santri yg perhatian
bukan yg mau diperhatikan
Yang kumau santri yg terdidik
Bukan yg menghardik
Yang kumau santri yg mandiri
Bukan yg lari dari amanah diri
Yang kumau santri yg pancasila
Bukan yg asusila
Yang kumau santri yg cinta NKRI
Bukan yg suka cerai berai
Kegiatan akhir Madinu ini adalah forum RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang disepakati akan adanya pertemuan alumni MADINU yang secara bergantian sesuai ranting-ranting yang ada. Teknisnya nanti ada yang menjadi MC dan da'i disetiap kegiatan tersebut. Kegiatan almuni dari Madinu ini dijadwalkan setiap bulan dan bertempat di gedung NU MWC NU Kalidawir. Arif






Komentar
Posting Komentar